Menerima

fiqi ilham
2 min readApr 21, 2024

Kita adalah tokoh utama dalam cerita hidup masing-masing, namun kita sering lupa bahwa sang tokoh utama sekalipun tidak punya kendali penuh atas jalan cerita hidupnya.

Photo by Jan Antonin Kolar on Unsplash

Manusia lahir dengan batasan-batasan yang tidak ia pilih mulai dari fitur tubuh fisik, lingkungan tumbuh kembang, ekonomi keluarga, hingga bakat diri. Setiap batasan berpengaruh pada probalitas kita menggapai cita-cita sebagai contoh, Bill Gates founder dari microsoft, belajar di sekolah yang memiliki akses komputer, yang pada masa itu komputer belum lumrah dan hanya dimiliki kalangan berada, tentu profesi bill gates mungkin akan sangat berbeda kalau ia lahir pada saat itu di indonesia dengan kondisi keluarga menengah, mungkin cita-citanya hanya sebatas menjadi PNS menantu idaman semua calon mertua.

Disisi lain kita mungkin tidak akan pernah memiliki keinginan menjadi atlet baseball sesederhana olahraga tersebut tidak populer di negara ini dan kalaupun ingin akan sulit menggapainya karena tidak ada kompetisi untuk bertanding dan lapangan untuk berlatih.

Lucunya kita dihadirkan dengan begitu banyak referensi, apalagi dengan pesatnya perkembangan media sosial dan akses smartphone yang semakin murah. Kini setiap orang dapat melihat sesuatu di luar batasan geografis mereka. Belum lagi seakan- akan kita tertinggal dengan orang-orang yang sudah meraih kesuksesan diusia sangat belia tergambar dari susunan highlight instagram yang beragam bendera.

Sejujurnya tidak ada yang salah dengan berharap hal tersebut tercapai, dan bukan hal yang mustahil pula, karena beberapa orang memang mampu melampaui batasan. Cristiano ronaldo misalnya, lahir di keluarga yang tidak berada, memulai karir akedemi sebagai anak gawang namun kini mampu menjadi G.O.A.T di dunia sepakbola dan menjadi orang dengan pengikut terbanyak di instagram.

Lalu apa makna dari “menerima” yang merupakan judul dari tulisan ini?

Menerima berarti memahami bahwa posisi kita saat ini memiliki keterbatasan yang berarti perjalanan yang kita tempuh tidak semulus yang diidamkan.

Menerima juga berarti beristirahat sejenak, perjalanan mungkin masih jauh tapi berkendara dengan mata mengantuk hanya akan membawa kita ke jurang.

Menerima juga berarti mengambil langkah strategis dengan berbahagia didalam proses yang kita jalani di banding berbahagia hanya ketika kita mencapai tujuan.

Dan terakhir menerima berarti bersyukur atas apa yang kita miliki sekarang, mungkin tidak sempurna seperti yang kita bayangkan namun tetap berharga karena bagaimanapun, inilah yang kita usahakan dan ini yang tuhan berikan.

--

--

fiqi ilham

Self-reflection: Every note I write serves as a reminder to myself. If you find it resonates with you, feel free to take it.